Ringkasan Jurnal Berjudul Tajalliyah Ash-Shira’ fi Al-Adab Al-Arabi Al-Mu’ashir wa Atsarihi Fi Harb Al-Arab



Jurnal ini diringkas oleh M. Dzikrullah (15310043)
            Jurnal tersebut merupakan jurnal sastra arab modern, sebagaimana kita sastra arab modern itu dimulai pada abad 20-an. Pada masa itu para penyair arab mulai bangkit dalam penciptaan syair-syair modern. Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana hubungan syair-syair Arab ditengah-tengah bergejolaknya negara-negara Arab di timur tengah. Kehidupan yang terjadi di negara-negara Arab akhir-akhir ini diselimuti dengan kekacauan, kehancuran dan perlawanan. Sebagaimana yang terjadi di negara Suriah, Yaman, Irak, Tunisia dan Palestina. Maka dari itu jurnal ini pun akan mengangkat bagaimana hubungan syair-syair arab ditengah-tengah peperangan yang terjadi  di timur tengah seperti di Suriah.
Fenomena syair Arab dewasa ini seperti di Negara Suriah terdapat syair berrciri khas perlawanan, revolusi, dan pembrontakan. Seperti tempat yang telah didudukinya, terdapat seorang penyair bernama Umar Abu Risyah. Beliau senantiasa mengajarkan generasi nasiolisme dalam kesenian yang dikuasainya. Beliau berkata tentang cinta maka cinta itu akan menyertainya dalam kecintaan terhadap tanah air. Dia adalah manusia, dia menyanyikan lagunya. Dan dalam syairnya tentang pembrontakan, perlawanan, peperangan yang memiliki kaitan dengan pertempuran Negara Arab yang telah diduduki. Mereka memiliki hubungan yang alami, dengan itu penyair arab.
            Penulisan jurnal ini menjelaskan konflik-konflik yang terjadi pada karya sastra serta pengaruh sastra tersebut di era modern ini. Karya sastra yang diangkat pada jurnal ini adalah sebuah karya satra yang berasal dari Suriah yaitu seorang penyair yang bernama Umar Abu Risyah. Syair-syair hasil karya Umar Abu Risyah tersebut menceritakan tentang perlawanan revolusioner. Tujuan dari Jurnal ini untuk mengetahui konflik yang terdapat dalam syair tesebut dan hubungan erat antara teks dengan peristiwa yang terjadi didalam masyarakat.
Nilai-nilai Perjuangan yang berasal dari syair Arab modern ini akan memunculkan tiga sisi. Yaitu perjuangan metafisika, Penolakan, dan pemberontakan revolusioner. Sesungguhnya sastra itu memiliki hubungan yang kuat terhadap kehidupan masyarakat, maka banyak sastrawan yang mengarang sebuah karya maka semua idenya tidak luput dari bahaya yang mengancam keadaan disekitarnya. Maka hubungan sastra dengan masyarakat adalah zat yang mencakup hubungan karya sastra dengan masyarakat dalam kesadarannya akan apa yang telah terjadi disekitarnya. Kemudian menyingkap apa yang menjadi karakteristik masyarakat dan yang tersembunyi dari bagian lainnya. Maka sudah tidak asing lagi sebagaimana dikatakan ahli sastra bahwa sastra itu merupakan pembalikan dari dirinya, realita sosial dan sastra merupakan cerminan kehidupan sosial bermasyarakat.






Posting Komentar

0 Komentar